Ads 468x60px

Senin, 21 November 2011

Metode jigsaw



   1. Jelaskan pengertian pembelajaran tematik dan pembelajaran terpadu!
Sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik cara anak belajar,  konsep belajar dan pembelajaran bermakna, maka kegiatan pembelajaran bagi anak kelas awal SD sebaiknya dilakukan dengan Pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat  memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983).

Konsep pembelajaran terpadu merupakan salah satu model implementasi kurikulum yang dianjurkan di semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD/MI) sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA/MA). Model pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik. Pembelajaran terpadu menekankan pada pembelajaran yang menyatukan tinjauan terhadap suatu topik/ tema/ bahan kajian dari berbagai sudut pandang keilmuan.




 



2.    Jelaskan manfaat penggunaan tema dalam pembelajaran!
            Dengan tema diharapkan akan  memberikan banyak keuntungan, di antaranya:
1)      Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu,
2)      Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar matapelajaran dalam tema yang sama;
3)      pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
4)      kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan matapelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa;
5)      Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas;
6)      Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran lain;
7)      guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara   tematik dapat dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan,  waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.



 


3.    Jelaskan landasan-landasan pembelajaran tematik!

Landasan filosofis dalam pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat yaitu: (1) progresivisme, (2) konstruktivisme, dan (3) humanisme. Aliran progresivisme memandang proses pembelajaran perlu ditekankan pada  pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan memperhatikan pengalaman siswa. Aliran konstruktivisme melihat pengalaman langsung siswa (direct experiences) sebagai kunci dalam pembelajaran. Menurut aliran ini, pengetahuan adalah hasil konstruksi atau bentukan manusia. Manusia mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya. Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada anak, tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing siswa. Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi, melainkan suatu proses yang berkembang terus menerus. Keaktifan siswa yang diwujudkan oleh rasa ingin tahunya sangat berperan dalam perkembangan pengetahuannya.  Aliran humanisme melihat siswa dari segi keunikan/kekhasannya, potensinya, dan motivasi yang dimilikinya.

Landasan psikologis dalam pembelajaran tematik terutama berkaitan dengan psikologi perkembangan peserta didik dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan isi/materi pembelajaran tematik yang diberikan kepada siswa agar tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik. Psikologi belajar memberikan kontribusi dalam hal bagaimana isi/materi pembelajaran tematik tersebut disampaikan kepada siswa dan bagaimana pula siswa harus mempelajarinya.

Landasan yuridis dalam pembelajaran tematik berkaitan dengan berbagai kebijakan atau peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar. Landasan yuridis tersebut adalah UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya (pasal 9). UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya (Bab V Pasal 1-b).







4.    Jelaskan karakteristik pembelajaran tematik!
Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
1.    Berpusat pada siswa
Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
2.    Memberikan pengalaman langsung
Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
3.    Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas
Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
4.    Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, Siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
5.    Bersifat fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
6.    Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
7.    Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan


 


5.    Bagaimanakah cara menentukan tema dalam pembelajaran tematik? 
Dalam memilih atau menetapkan tema-tema yang ada dalam 1 semester guru dapat melakukan dengan cara:
1.    mempelajari SK dan KD dalam tiap pelajaran untuk menentukan tema yang sesuai.
2.    menetapkan tema-tema terlebih dahulu. Guru dapat bekerjasama dengan siswa sehingga sesuai dengan karakteristik hal-hal yang telah dikenal siswa atau sesuai dengan minat-kebutuhan siswa.
3.    melakukan judgment/ menetapkan dengan dasar-dasar tertentu, bahwa siswa mengenal objek mulai dari lingkungan terdekat hingga terjauh, mulai dari yang nyata ke konkrit, mudah ke sulit,dan mulai dari sederhana ke kompleks. 


6.    Jelaskan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran tematik!
1.    Kegiatan Pendahuluan/awal/pembukaan
Kegiatan ini dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong siswa menfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

Sifat dari kegiatan pembukaan adalah kegiatan untuk pemanasan. Pada tahap ini dapat dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak tentang tema yang akan disajikan. Beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah bercerita, kegiatan fisik/jasmani, dan menyanyi

2. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan kemampuan baca, tulis dan hitung. Penyajian bahan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan berbagai  strategi/metode yang bervariasi dan dapat dilakukan secara klasikal, kelompok kecil, ataupun perorangan.

3. Kegiatan Penutup/ Akhir dan Tindak Lanjut
            Sifat dari kegiatan penutup adalah untuk menenangkan kelas. Beberapa contoh kegiatan akhir/penutup yang dapat dilakukan adalah menyimpulkan/mengungkapkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, mendongeng, membacakan cerita dari buku, pantomim, pesan-pesan moral, musik/apresiasi musik.


8.      Bagaimanakah penilaian dalam pembelajaran tematik?
Prinsip penilaian:
1.  Penilaian siswa kelas 1 tidak ditekankan pada penilaian secara tertulis, karena siswa SD/ MI kelas belum lancar membaca dan menulis.
2.   Kemampuan  membaca, menulis dan  berhitung  merupakan kemampuan yang harus dikuasai oleh peserta didik kelas 1 dan 2. Oleh karena itu, penguasaan terhadap ke tiga kemampuan tersebut adalah prasyarat untuk kenaikan kelas.
3.   Penilaian tetap mengacu pada indikator dari masing-masing kompetensi dasar dari tiap mata pelajaran.
4.   Penilaian dilakukan di semua tahap kegiatan pembelajaran (pembukaan, kegiatan inti, dan penutup).
5.   Semua hasil pekerjaan siswa, seperti: kebenaran menulis, penggunaan tanda baca, keindahan tulisan, menggambar, kebersihan menulis huruf/ angka, dan lain-lain digunakan sebagai pertimbangan dalam memberikan hasil penilaian.
Tekhnik Penilaian:
            Tekhnik penilaian dalam pembelajaran tematik dapat berbentuk tes dan non tes. Tekhnik tes digunakan untuk menilai kemampuan siswa yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Bentuk tes yang sering digunakan adalah tes tertulis yang digunakan untuk menilai kemampuan menulis siswa, khususnya untuk mengetahui  tentang penggunaan tanda baca, ejaan, kata atau angka. Bentuk tes tertulis yang lain (tes esai, tes pilihan ganda, melengkapi, dan menjodohkan) diberikan bila guru memandang siswa siap menerima. Tes lisan, tes perbuatan, dan portofolio dapat dilakukan disesuaikan dengan keadaan siswa dan karakteristik materi.  Tekhnik non tes untuk menilai sikap, minat, dan kepribadian siswa. Untuk keperluan mendapatkan informasi ini antara lain digunakan wawancara, angket, observasi, dan catatan harian perkembangan siswa. Dalam kegiatan pembelajaran di kelas awal penilaian yang lebih banyak digunakan adalah melalui pemberian tugas dan portofolio. Guru menilai anak melalui pengamatan yang lalu dicatat pada sebuah buku bantu.
             
Aspek Penilaian:
                        Penilaian pada pembelajaran tematik dilakukan sesuai dengan jumlah mata pelajaran yang dipadukan. Bila terdapat 4 mata pelajaran yang dipadukan berarti guru memiliki 4 hasil penilaian. Masing-masing hasil penilaian tersebut berasal dari pencapaian kompetensi dasar melalui indikator-indikator masing-masing mata pelajaran.

0 komentar:

Posting Komentar